Sukses bukanlah merupakan kumpulan dari bukit-bukit tinggi, yang anda raih melainkan kalau anda jatuh ke bawah, seberapa cepat anda bangkit kembali (the speed of recovery). Kondisi yang kurang menguntungkan seperti sekarang ini memang cukup berpengaruh dalam menjalankan roda perusahaan. Karyawan tidak sedikit yang dirumahkan, pekerjaan lebih banyak dilakukan di rumah, dikantor waktu kerja, interaksi dengan konsumen, nasabah dan anggota dibatasi. Semua serba tidak pasti, oleh karena itu ke khawatiran, ketakutan, kegagalan akibat ketidakpastian akan berakhirnya situasi ini seringkali menghambat potensi meraih kesuksesan.
Oleh karena itu, berpikir jernih dan menenangkan hati dalam menerima informasi dan kebijakan yang tidak menyenangkan selalu diusahakan, agar ketika yang kita terima hasil itu baik atau bahkan buruk adalah keputusan yang terbaik. Sehingga langkah kita selanjutnya adalah bangkit, semangat memulai lagi (restart) pekerjaan yang sebelumnya sempat terhenti. Terus bekerja, berusaha menambah value/nilai kepribadian yang menjadi sebab sukses diantaranya yaitu jujur, positive thingking,disiplin waktu,bertanggung jawab dengan usaha/pekerjaan yang dilakukan, tidak mengeluh dan tegas mengambil sikap untuk kemaslahatan diri dan orang lain.
Dalam Kitab Hikam Ibn Athaillah as Sakandarry menyampaikan begini : “istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu (Allah), tidak usah kamu sibuk memikirkannya”. Maksudnya untuk menyiasati kemungkinan pendapatan berkurang karena wabah yang mendadak melumpuhkan sektor ekonomi yang skalanya nasional,janganlah berlebihan hingga menyulitkan diri sendiri. Insya Allah segera membaik. Amiin
Terus berdoa dan berusaha, pasti Allah berikan jalan rejeki.
#ksppsnusejahtera